Ma'ruf Amin: Parpol Tak Lolos Pemilu 2024 Ajukan Gugatan, Jangan Menuduh Pihak Lain

tigakelinci

Ulasan tentang berita politik tanah air terkini , menyajikan info berita politik meliputi partai , lembaga masyarakat , pejabat , pemerintahan , DPR , MPR, tokoh , pemilu , pilpres hingga pilkada.


Ma'ruf Amin: Parpol Tak Lolos Pemilu 2024 Ajukan Gugatan, Jangan Menuduh Pihak Lain - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin angkat bicara terkait partai politik tak lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2024. Menurut Ma'ruf Amin, partai politik tak lolos verifikasi peserta Pemilu 2024 sudah sesuai aturan KPU.

"Partai yang lolos dan tidak lolos itu ada aturan KPU. Semua sudah ada aturannya. Oleh karena itu menurut saya itu seharusnya kita berjalan di atas aturan itu," kata Ma'ruf di Nusa Dua, Bali, Jumat (23/12).

Ma'ruf Amin meminta partai politik yang tak lolos Pemilu 2024 tidak menyalahkan pihak lain. Sebab menurut dia, apabila syarat partai politik itu lengkap pasti akan lolos verifikasi KPU.

"Tidak perlu kemudian ketika misalnya tersingkirkan, tidak lolos partai kemudian dia menuduh ada pihak-pihak, seharusnya dia melengkapi sesuai dengan aturan, kalau tidak puas ada lembaganya untuk dia melakukan gugatan-gugatan itu," ujar dia.

Menurut Ma'ruf Amin, apabila ada partai politik tak lolos karena syarat tak lengkap sesuai aturan maka tak perlu menuding pihak lain. "Jadi tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, karena sudah garis tangannya begitu, garis tangan namanya itu," pungkasnya.

Jokowi Mengeluh Sering Dituduh

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan bahwa dirinya dan Istana masih dituduh sebagai dalang yang membuat partai politik tak lolos jadi peserta pemilu 2024. Padahal, dia menegaskan, tidak ada ikut campur atau intervensi apapun.

"Yang dituduh-tuduh karena tidak lolos langsung tunjuk-tunjuk, itu istana ikut campur, kekuatan besar ikut campur, kekuatan besar intervensi," kata Jokowi, saat HUT ke-16 Hanura di JCC, Jakarta, Rabu (21/12).

Jokowi mengaku sama sekali tidak tahu menahu urusan penetapan peserta Pemilu. Ia jamin KPU memiliki independensi yang tidak bisa diganggu.

"Saya itu enggak ngerti apa-apa masalah ini. Inikan total 100 persen urusannya KPU. Bukan urusan siapa-siapa. KPU itu independen. Jadi enggak bisa yang namanya kita itu ikut-ikutan, mengintervensi apalagi. Ndak ada," ujarnya.

Sebelumnya, Partai Ummat dinyatakan tidak lolos sebagai partai politik peserta Pemilu 2024. Sebab, hasil verifikasi faktual terdapat dua provinsi yang tidak memenuhi syarat.

Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais pun menduga ada kekuatan besar yang bermain sehingga partainya tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

"Tampaknya atas perintah kekuatan yang besar, Partai Ummat disingkirkan single out, atau satu-satunya yang disingkirkan sehingga Partai Ummat tidak bisa ikut Pemilu 2024," kata Amien.

Jokowi Sindir Parpol Tak Lolos Pemilu, Partai Ummat: Terima Kasih Presiden

Juru Bicara (Jubir) Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya merespons sindiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal partai politik yang menuduhnya karena tak lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2024.

Mustofa menyampaikan terima kasih kepada Jokowi. Menurutnya, lewat sindiran tersebut, Jokowi menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan yang tengah dialami oleh partainya.

"Kami sampaikan ucapkan terima kasih kepada siapa saja yang memiliki kepedulian kepada masalah yang dihadapi Partai Ummat, termasuk Presiden. Kepedulian itu sangat penting, karena keberadaan Partai Ummat berarti memang menarik perhatian," kata Mustofa, saat dikonfirmasi, Kamis (22/12).

"Apalagi jika Presiden memang bermaksud menanggapi masalah kami, ini tentu sebuah kemajuan," sambungnya.

Kendati demikian, dia menyebut, partainya enggan menanggapi secara serius soal sindiran Jokowi. Sebab, saat ini Partai Ummat tengah serius bekerja keras menjalankan hasil putusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait persoalan yang dihadapi.

Partai Ummat diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan data verifikasi faktual yang sebelumnya dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS).

"Mohon maaf, karena sudah ada putusan resmi Bawaslu, maka kami mentaatinya dengan bekerja keras untuk memenuhi perintah Bawaslu. Kami sedang fokus, sehingga kami sementara tak ada waktu untuk menanggapi hal-hal lain yang kurang produktif bagi Partai Kami," tegasnya.

Reporter: Delvira Hutabarat/Liputan6.com


Baca juga Menurut Survei LSN Prabowo Masih Ungguli Ganjar Dan Anies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerindra Mensimulasikan Calon Wakil Presiden yang menambah Suara Untuk PRABOWO

Erick Thohir: Saya dan Ganjar Selalu Seiring, Tapi Ojo Kesusu

PKS Berpandangan Anies Baswedan Dipasangkan dari Internak Koalisasi